Sabtu, 07 Desember 2013

Tips Budidaya Kopi Luwak

 Hari ini, saya ingin berbagi Tips Bisnis Kopi Luwak kepada Anda yang berniat mulai usaha Kopi Luwak atau sudah menjalankan bisnis Kopi Luwak yang selama ini populer sebagai kopi terbaik di muka bumi. Tips Bisnis Kopi Luwak yang disampaikan sepenuhnya merupakan pengetahuan dan pengalaman yang telah kami alami dan terapkan selama beberapa tahun terakhir ini.
Berikut ini sejumlah Tips Bisnis Kopi Luwak dari kami:
Terkait PRODUK, silahkan jual Kopi Luwak yang benar-benar asli. Kopi Luwak Asli hukumnya wajib yang tidak boleh dilanggar dalam bisnis Kopi Luwak, karena semua konsumen Kopi Luwak menginginkan Kopi Luwak Asli. Tidak hanya itu, selain asli, Kopi Luwak yang Anda jual juga harus berkualitas. Sebab, tidak semua Kopi Luwak Asli itu berkualitas. Kopi Luwak Asli yang diproses dengan cara dan tahapan yang tidak tepat hanya akan merusak Kopi Luwak itu sendiri. Sebaliknya, Kopi Luwak Asli yang diproduksi dengan cara yang baik dan benar akan menghasilkan Kopi Luwak yang berkualitas dengan karakter yang istimewa dan sempurna.
Terkait SERTIFIKAT, sebaiknya Kopi Luwak yang akan atau sedang Anda jual telah mendapat sertifikat dari institusi yang kompeten dan berwenang. Begitu juga dengan Anda yang berposisi sebagai produsen Kopi Luwak. Anda harusnya juga sudah memiliki sertifikat produksi Kopi Luwak atau Pangan seperti sertifikat dari Dinas Kesehatan yang menegaskan bahwa Anda sudah memenuhi persyaratan melakukan produksi dan menjual Kopi Luwak. Untuk sertifikat Kopi Luwak atau Produk bisa berupa sertifikat keaslian dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, uji laboratorium Sucofindo, bebas bakteri dari Dinas Kesehatan dan lain-lain.
Terkait PROMOSI, mestinya Anda memiliki pengetahuan yang lebih dari cukup seputar Kopi Luwak yang Anda perdagangkan. Paling tidak, Anda menguasai Product Knowledge. Product Knowledge bisa menjadi amunisi Anda dalam melakukan kegiatan promosi dan mengedukasi konsumen. Tanpa Product Knowledge, Anda akan kesulitan mendapatkan konsumen.
Masih terkait promosi, Anda juga dituntut untuk tidak memberikan informasi yang salah apalagi menyesatkan. Mari biasakan jujur memberikan informasi yang benar, edukatif dan komunikatif. Dengan begitu, konsumen akan kian tercerdaskan dan bisa repeat order. Tapi, jika Anda menginformasikan hal-hal yang salah, entah sengaja atau tidak, kemungkinan besar konsumen akan lari karena merasa tertipu. Jadi, tinggalkan kebiasaan buruk semacam itu.
Terkait PELAYANAN, seharusnya Anda pasang badan dalam memberikan pelayanan yang baik serta memuaskan konsumen. Ingat, konsumen itu adalah “raja” yang wajib dilayani dengan baik supaya merasa puas. Pelayanan yang baik harus teraplikasikan secara terus menerus ketika Anda menjawab pertanyaan konsumen, melayani pemesanan, melakukan pengiriman atau serah terima produk dan semua hal yang terkait dengan bisnis Kopi Luwak Asli.

  • Pertama, para petani mulai memetik buah kopi yang sudah matang di pohon, yang berwarna merah.
  • Kedua, setelah buah kopi terkumpul, dipilah lagi yang bagus-bagus saja, soalnya hanya buah kopi matang (warna merah) yang akan disantap musang sebagai makanannya.
  • Ketiga, luwak dipersilakan memakan buah kopi terbaik yang sudah dipilih oleh para petani tadi. Tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya nanti akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces.
  • Dan keempat, inilah bentuk feces luwak yang terkenal itu, seperti sudah disebut di atas, bijinya tetap utuh kan? Secara fisik, biji kopi luwak dan kopi lain bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi luwak berwarna kekuningan dan wangi, sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang harum.
  • Kelima, selanjutnya biji kopi yang tercampur dalam feces, dipisahkan, dikumpulkan, dibersihkan, kemudian dijemur, dan jadilah biji kopi luwak yang terkenal mahal itu. Bisa dipastikan, ini adalah biji kopi terbaik, sebab hanya buah kopi matang yang dipilih musang sebagai makanannya.

musang sebagai pembuat kopi luwak


Assalamu'alaikum Wr. Wb..

Kali ini saya akan membahas tentang peranan musang sebagai pembuat kopi luwak yang sebelumnya saya sudah membahas tentang jenis-jenis musang di indonesia, sekarang saya akan melanjutkan dengan judul
peranan musang sebagai pembuat kopi luwak.


Luwak adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk suku musang dan garangan (Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus. Nama ini berasal dari fakta bahwa Luwak memiliki semacam bau yang berasal dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.
Di beberapa daerah di Indonesia, hewan ini dikenal dengan beberapa nama seperti Musang (Betawi), Careuh (Sunda), Luwak atau Luak (Jawa). Sedang dalam bahasa Inggris binatang seukuran kucing ini disebut Common Palm Civet, Mentawai Palm Civet, Common Musang, House Musang atau Toddy Cat.
Terkadang Luwak dianggap mengganggu, namanya pun banyak disematkan pada peribahasa-peribahasa yang bermakna kurang baik. Namun ternyata aktivitas metabolismenya telah menjadikan binatang ini sebagai mesin uang bagi para produsen kopi Luwak.

Kabupaten Lampung Barat hingga tahun 2010 mempunyai luas areal perkebunan kopi mencapai 59.357 ha, dengan produksi 61.201 ton dan produktivitas sebesar 1.095 kg/ha/tahun. Perkebunan kopi ini menjadi sumber pendapatan bagi 84.796 KK dan menjadi sentra penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung serta terkenal dengan kopi luwaknya. Bahkan kopi luwak yang dihasilkan dari daerah ini menjelma sebagai komoditas termasyhur di dunia. Bekerjasama dengan sejumlah eksportir, kopi luwak yang dihasilkan itu kini dinikmati pecinta kopi di beberapa negara, antara lain Korea, Jepang, Hongkong, Kanada bahkan Amerika Serikat.

Kopi luwak di daerah ini telah menambah khasanah kekayaan kopi-kopi eksotis nusantara. Di mata dunia internasional, kopi luwak asal Indonesia, khususnya dari Lampung Barat memiliki reputasi teramat baik, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu kopi termahal dan terlangka di dunia.

Di luar negeri harga kopi luwak bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per kilogram dalam bentuk bubuk. Keberadaannya telah mengalahkan biji kopi Hacienda dari Panama dan kopi St.Helena, Afrika yang masuk di dalam jajaran kopi dunia termahal dengan harga masing-masing Rp 1,5 juta dan Rp 1 juta per kilogram.

Selain mengharumkan nama daerah, hal yang lebih penting adalah keberadaan kopi luwak ini dapat memberikan nilai tambah, yaitu penghidupan yang lebih baik bagi petani kopi dan para produsen kopi luwak lainnya. Pada gilirannya, para petani kopi juga bisa lebih terangkat kesejahteraannya.
·         Ciri dan Perilaku Luwak

Luwak bertubuh sedang, berukuran sekitar 50 cm dengan ekor panjang mencapai 45 cm dan berat rata-rata 3,2 kg. Tubuh luwak ditutupi bulu berwarna kecoklatan dengan moncong dan ekor berwarna kehitaman.

Sisi bagian atas tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan dengan variasi warna coklat merah tua. Muka kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.

Luwak kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal (hidup di pepohonan), meskipun tidak segan pula untuk turun ke tanah. Luwak juga bersifat nocturnal yang beraktivitas di malam hari untuk mencari makanannya.

Pada siang hari luwak tidur di lubang-lubang kayu atau jika di perkotaan, di ruang-ruang gelap di bawah atap. Hewan ini melahirkan 2-4 anak, yang diasuh induk betina hingga mampu mencari makanan sendiri.
Pencernaan Luwak sangat sederhana sehingga biji-bijian yang dimakannya akan dikeluarkan kembali utuh bersama kotorannya. Dari sinilah kemudian Luwak dikenal sebagai penghasil kopi pilihan berkualitas baik yang kerap disebut Kopi Luwak. Selain itu, kebiasaan makan hewan ini membuatnya mempunyai peranan penting dalam ekologi sebagai pemencar biji yang baik yang kemudian dapat tumbuh menjadi benih-benih pohon baru di hutan.

·         Persebaran dan Habitat Luwak

Beberapa spesies Luwak tersebar luas mulai dari Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, China, Filipina, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Nepal, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam, tetapi yang menghasilkan kopi dengan aroma terbaik adalah Luwak asal Indonesia.

Di Indonesia, Luwak tersebar secara alami di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Selain itu juga telah diintroduksi ke Papua, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

Habitat yang disukai adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan, dan di sekitar pemukiman penduduk. Luwak dapat hidup di daerah dataran rendah hingga di daerah dengan ketinggian 2.500 meter dpl.

Luwak lebih suka tinggal di tempat yang bersih. Bahkan ketika membuang kotoranpun, Luwak memilih tempat yang bersih, misalnya di tanah yang kering, di atas bebatuan, dan di atas batang pohon yang tumbang.

Apa itu Kopi Luwak?

Kopi Luwak (Civet Coffee) adalah jenis kopi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan hewan bernama Luwak. Binatang Luwak senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Secara naluri Luwak hanya memakan buah kopi yang benar-benar matang dan mempunyai aroma khusus. Pada buah kopi yang matang terdapat sejenis aroma yang sangat khas, wangi seperti buah anggur atau buah lechi sehingga disukai oleh Luwak. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik itulah yang sangat digemari Luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya yang berupa gumpalan memanjang biji kopi yang bercampur lendir, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut Luwak. Kotoran tersebut kemudian diambil biji kopinya, dibersihkan dengan cara mencuci sehingga tersisa biji kopi yang masih utuh. Proses selanjutnya adalah dikeringkan dengan sinar matahari (full sun drying) sehingga menjadi Biji Kopi Luwak.

Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa Kopi Luwak ini bener-bener berbeda dan spesial dikalangan para penggermar dan penikmat kopi.
·         Pentingnya Pemeliharaan Luwak

Produksi Kopi Luwak dari tahun ke tahun semakin merosot, dikarenakan Luwak dianggap sebagai hama atau binatang perusak, karena selain buah kopi, Luwak juga pintar mengkonsumsi buah-buahan yang siap dipanen, seperti pisang, coklat, pepaya dan buah segar lainnya. Selain itu, Luwak sering dianggap sebagai hama yang suka memangsa ayam, anak ayam dan telur. Mangsa lainnya adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadal, serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus. Perilaku yang demikian menjadikan Luwak sebagai binatang yang diburu petani. Dengan demikian perlu dilakukan langkah-langkah tepat agar populasi Luwak tetap terjaga, yaitu salah satunya dengan memelihara binatang Luwak.

Memang tidak gampang dalam memelihara dan mengembangbiakkan binatang Luwak tersebut. Karena binatang Luwak pemakan daging, binatang ini cenderung berperilaku kanibal bila dikumpulkan dengan Luwak yang lebih kecil, sehingga kandangnya harus dibuat satu per satu. Seminggu sekali untuk menambah protein, diberi daging ayam dan selama tidak ada buah kopi, Luwak diberi makan buah-buahan. Pada musim kopi, Luwak dapat menghabiskan 0,88 - 1,15 kg kopi gelondongan per hari. Tiap ekor Luwak dewasa dapat menghasilkan rata-rata kopi pasar 0,16 – 0,20 kg/ekor/hari. Buah kopi yang diberikan adalah buah kopi yang masak dan segar. Biji kopi yang dimakan mengalami proses fermentasi selama 12 jam dalam perut Luwak yang mengandung berbagai macam enzim. Biji tersebut kemudian keluar bersama kotoran pada proses ekskresi.

Luwak adalah binatang yang suka tinggal di tempat yang bersih. Oleh karena itu, kandang pemeliharaan Luwak harus dijaga kebersihannya setiap hari. Secara berkala Luwak dipantau kesehatannya oleh Dokter Hewan.


Sumber Referensi
Anonymous. 2010. Musang luwak. http://id.wikipedia.org/wiki/Musang_luwak. (diakses tanggal 20 April 2011).
Anonymous. 2010. Musang luwak. http://alamendah.wordpress.com/2011/03/22/musang-luwak-paradoxurus-hermaphroditus.
Anonymous. 2011. Raja Kopi Luwak. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/01/19/10333359/.Raja.Kopi.Luwak (diakses tanggal 20 April 2011).